Candi memang jadi objek wisata eksotis yang menarik untuk dikunjungi dan tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Namun, Jogja dan sekitarnya jadi kawasan yang cukup identik untuk objek wisata ini. Anda bisa menemukan cukup banyak tempat wisata candi di Jogja dan sekitarnya.
Salah satu alasan mengapa banyak candi di kawasan Jogja dan sekitarnya konon adalah karena lokasi wilayah tersebut yang memiliki banyak aliran sungai dan kesuburan tanah tinggi. Hal ini tidak lepas disebabkan oleh keberadaan pegunungan, termasuk Gunung merapi.
Beruntungnya, masih banyak candi di area Jogja dan sekitarnya yang terawat sehingga nyaman untuk dikunjungi. Berikut beberapa tempat wisata candi yang bersejarah di kawasan Jogja dan sekitarnya.
Seolah menjadi ikon dari Yogyakarta, Borobudur sebetulnya tidak persis berada di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Walau begitu, waktu tempuh dari pusat kota Jogja menuju Candi Buddha terbesar di dunia ini hanya sekitar satu jam berkendara menggunakan mobil.
Candi Borobudur diyakini dibangun pada sekitar abad ke-7 dan 8 pada masa Dinasti Syailendra. tepatnya di bawah kepemimpinan Raja Samaratungga. Tujuan pembangunannya tak lain adalah untuk peribadatan dan pemujaan Buddha.
Keunikan utama Candi Borobudur adalah susunannya yang bertingkat dengan stupa yang ikonik. Susunan punden berundak ini pun memiliki makna filosofis tersendiri. Selain itu, bagian menarik lain dari Candi Borobudur adalah reliefnya yang memiliki cerita masing-masing.
Candi Prambanan merupakan sebuah kompleks candi yang berada di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Hingga kini, Candi Prambanan juga masih digunakan sebagai tempat beribadah oleh umat Hindu.
Terlepas dari legenda tentang Candi Prambanan yang hanya dibangun dalam satu malam, candi ini sebetulnya dibangun oleh Raja Mataram Kuno dari Wangsa Sanjaya, yakni Rakai Pikatan. Pembangunan candi dimulai sekitar tahun 850 Masehi sebagai penghormatan terhadap Dewa Siwa.
Kono, patung yang disebut-sebut sebagai Roro Jonggrang pada sebuah candi di kompleks Prambanan sebenarnya merupakan Dewi Durga.
Situs Ratu Boko juga berada di kawasan Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Letaknya bahkan hanya sekitar 5 km untuk ditempuh melalui kendaraan mobil menggunakan jalur menuju Solo.
Ratu Boko sebetulnya bukan merupakan candi yang digunakan untuk pemujaan atau penghormatan, melainkan sebuah reruntuhan kerajaan sehingga kerap pula disebut Keraton Ratu Boko. Tak heran pula jika pemandangan dan suasana di situs yang berada di kawasan bukit dengan ketinggian hampir 200 mdpl ini sangat nyaman.
Wangsa Syailendra beragama Buddha disebut sebagai pihak yang membangun Ratu Boko. Namun, kawasan ini kemudian diambil alih oleh raja-raja Mataram Hindu sehingga tak heran jika Anda menemukan pengaruh Hindu dan Buddha dalam situs ini.
Tempat wisata candi di Jogja dan sekitarnya ini ada di kawasan Dataran Tinggi Dien yang populer, tepatnya di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Anda perlu berkendara sekitar 3 sampai 4 jam dari Jogja, tetapi tak perlu khawatir dengan “hadiah” yang akan Anda dapati.
Candi Dieng merupakan sebuah kompleks candi. Hingga kini, telah ditemukan 10 candi dan ratusan arca di kawasan ini. Adapun kompleks Candi Dieng dikelompokkan ke dalam tiga gugusan candi dan satu candi yang berdiri sendiri.
Penemuan candi-candi ini pun tidak bersamaan dan dimulai sejak 1814 silam. Para ahli memperkirakan bahwa pembangunan Candi Dieng adalah atas perintah raja-raja Wangsa Sanjaya yang beraliran Hindu.
Candi Plaosan dapat Anda temukan di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Candi ini terkenal karena legenda cerita di balik pembangunannya yang dinilai romantis sekaligus sarat akan rasa saling menghargai dan menghormati.
Rakai Pikatan dari Dinasti Sanjaya yang menganut Hindu menjalin hubungan dengan seorang keturunan Dinasti Syailendra yang menganut Buddha, yakni Pramodhawardhani.
Meski mendapat banyak tentangan, keduanya berhasil menikah. Rakai Pikatan pun membangun Candi Plaosan sebagai wujud cintanya kepada sang istri tanpa memintanya meninggalkan keyakinannya.
Candi Mendut juga berada di Magelang dan hanya berjarak sekitar 3 km dari Candi Borobudur dan bahkan merasa dalam satu garis lurus bersama dengan Candi Pawon.
Merupakan peninggalan Kerajaan Raja Mataram Kuno, Candi Mendut diduga dibangun oleh raja pertama Wangsa Syailendra. Usia candi ini juga diperkirakan lebih tua daripada Borobudur yang jauh lebih besar.
Candi Mendut juga masih dipakai untuk peribadatan umat Buddha sampai saat ini. Meski begitu, Candi Mendut juga terbuka dapat dikunjungi oleh wisatawan yang ingin melakukan wisata sejarah.
Candi Sewu adalah kompleks candi Buddha terbesar kedua setelah Borobudur. Lokasinya tidak terlalu jauh dari Candi Prambanan, hanya sekitar 800 meter. Usia candi ini pun lebih tua dibandingkan Borobudur dan Prambanan.
Walau begitu, jangan terkecoh dengan akata “sewu” yang berarti seribu. Candi Sewu sebetulnya “hanya” memiliki 249 candi.
Candi Sewu diduga dibangun oleh Rakai Panangkaran yang merupakan raja kedua Mataram Kuno sebagai tempat peribadatan atau upacara keagamaan. Rakai Pikatan kemudian pernah melakukan pemugaran dan perluasan wilayah candi.
Nah, itulah tujuh tempat wisata candi di Jogja dan sekitarnya yang bisa dan sayang untuk Anda kunjungi begitu saja. Untuk membuat perjalanan dan pengalaman jalan-jalan lebih nyaman, Anda bisa sewa mobil lepas kunci atau dengan sopir di Jogja dengan Rent Car Bravia.
Baca juga: 9 Tempat Wisata di Jogja yang Punya Suasana Magis!