Dibandingkan menggunakan mobil konvensional dengan BBM, mobil listrik dinilai dapat membantu Anda lebih hemat. Namun, tingginya harga mobil listrik masih jadi permasalahan tersendiri. Memangnya, apa alasan kenapa harga mobil listrik mahal terutama di Indonesia?
Sebagian orang menganggap bahwa mobil listrik tengah menjadi “tren” saat ini sehingga wajar jika harganya masih cukup tinggi. Namun ternyata, ada beberapa hal yang lebih signifikan menjadi alasan kenapa harga mobil listrik masih cukup tinggi seperti berikut ini.
Ini adalah hukum alam dalam dunia bisnis. Sampai saat ini, jumlah produsen mobil listrik masih terbilang sangat sedikit. Mengutip dari CNBC, per September 2022 masih baru ada dua pabrikan mobil listrik di Indonesia, yakni Wuling dan Hyundai.
Maka dari itu, tidak heran jika sangat terbatasnya produsen yang ada membuat harga mobil jadi mahal. Dalam dunia bisnis, semakin sedikit kompetitor yang ada, semakin besar peluang produsen untuk menawarkan produk dengan harga yang tinggi karena masyarakat tidak mempunyai banyak opsi.
Nantinya, jika telah banyak produsen yang meramaikan bidang ini, bukan tidak mungkin jika harga mobil listrik akan turun. Bagaimanapun, produsen tentu tidak ingin pasar mereka beralih ke kompetitor, bukan?
Peminat mobil listrik di Indonesia sebetulnya cukup banyak. Ditambah lagi, harga mobil listrik sebetulnya sudah mulai mengalami penurunan meski tetap saja terbilang cukup mahal bagi kebanyakan masyarakat.
Adanya subsidi dari pemerintah tentu akan sangat membantu masyarakat untuk mewujudkan impian memiliki mobil listrik. Berita baiknya, pemerintah pun dikabarkan sedang melakukan finalisasi subsidi pembelian mobil listrik.
Pemerintah sempat menyampaikan bahwa subsidi pembelian mobil listrik mencapai Rp 80 juta. Sementara itu untuk mobil listrik yang berbasis hybrid, besarnya subsidi adalah Rp 40 juta. Tentunya, akan ada ketentuan khusus seperti kriteria batasan harga mobil yang berhak memperoleh subsidi tersebut.
Meski begitu, adanya subsidi ini sangat membantu, bukan?
Ini adalah alasan kenapa harga mobil listrik mahal yang paling utama. Sampai saat ini, baterai yang digunakan sebagai sumber tenaga mobil listrik (pengganti BBM) masih melalui proses impor.
Pemerintah pun sampai saat ini terus mendorong industri di dalam negeri untuk mengembangkan industri baterai di dalam negeri. Pemerintah juga memberi berbagai insentif untuk mendukung dikembangkannya mobil listrik.
Di sisi lain, litium sebagai bahan utama pembuatan baterai juga cukup tinggi. Harga bahan mentah serta proses produksi material terbaik untuk baterai ini jauh lebih mahal dibandingkan material lainnya. Bahkan sekalipun harga baterai lithium telah berkurang dibandingkan 12 tahun terakhir, angkanya masih cukup tinggi dibandingkan material lainnya.
Mobil listrik masih belum sepenuhnya ramah lingkungan karena masih menghasilkan emisi di beberapa prosesnya, seperti saat melakukan pengisian ulang daya baterai. Bagaimanapun, masih diperlukan bahan bakar fosil untuk proses ini.
Walau begitu, secara umum mobil listrik memang menghasilkan emisi yang lebih rendah dibandingkan mobil konvensional—setidaknya karena tidak menghasilkan gas buang saat digunakan.
Tentunya, produsen pun perlu mengembangkan teknologi yang membuat konsumsi daya lebih rendah sehingga baterai mobil tidak cepat habis. Dengan masa penggunaan baterai yang lebih panjang, konsumen akan lebih jarang melakukan pengisian ulang daya baterai sehingga mengurangi emisi dan lebih ramah lingkungan.
Fungsi dan penggunaan mobil listrik secara umum tidak jauh berbeda dengan mobil konvensional dengan BBM. Namun, kini kebanyakan produsen mobil listrik menambahkan detail lain yang mengandalkan kecanggihan teknologi.
Self-driving adalah salah satunya. Seperti namanya, mobil ini memungkinkan Anda tidak perlu menyetir sendiri untuk bisa sampai ke tujuan. Mobil ini sudah dilengkapi dengan teknologi autopilot sehingga mesin mobil secara otomatis akan bertindak sebagai sopir yang mengantarkan Anda.
Pengembangan teknologi ini pun tidaklah mudah dan murah. Karena itu, wajar jika mobil tenaga listrik yang dilengkapi teknologi self-driving pun dibanderol dengan harga beberapa kali lipat lebih tinggi.
Hal lain yang tak kalah penting menyebabkan harga mobil listrik mahal adalah biaya asuransi mobil listrik yang lebih mahal dibandingkan mobil konvensional. Tingginya nilai asuransi iin berkaitan dengan komponen pada mobil listrik dan biaya perbaikannya yang juga tidak murah.
Seperti contoh, mengganti baterai untuk sebuah mobil istrik saja dapat menghabiskan hingga 200 sampai 300 jutaan rupiah. Dengan angka setinggi ini, wajar jika asuransinya pun mahal, bukan?
Baca juga: Ga Usah Ragu Bikin Asuransi Mobil Rental! Ini Alasannya, Wajib!
Itulah beberapa alasan kenapa harga mobil listrik mahal. Kendati demikian, berbagai pihak cukup optimis bahwa harga mobil listrik akan turun selama beberapa tahun ke depan dengan makin banyaknya produsen mobil listrik serta berbagai teknologi pendukung baru lainnya.
Tenang saja, Anda juga tetap dapat berkontribusi mengurangi emisi sehingga lebih ramah lingkungan saat berkendara dengan mobil konvensional. Dengan menggunakan jasa sewa mobil Rent Car Bravia misalnya, kendaraan yang Anda pakai selalu dirawat dan di cek secara berkala sehingga meminimalkan terjadinya penumpukan gas buang. Dengan begitu, bepergian dan berkendara dengan unit mobil Rent Car Bravia tak hanya nyaman dan aman, tetapi juga ramah lingkungan.
Baca juga: Simak Dulu Tips Penting Ini Biar Berkendara Lancar Jaya!